Jomlo baca nih Wonderful Journeys for a Marriage
Assalamu’alaikum sobat maya, bagaimana kabar Ramadannya tahun ini? Hilal sudah purnama nih, masih semangat berjumpa Lailatul Qodar bukan?
Penulis: Cahyadi Takariawan
Penerbit: Era Intermedia
Blurb:
Menyiapkan diri Menuju Pernikahan Suci
Proses menuju pernikahan dengan
segala reniknya sangatlah penting karena banyak persoalan hidup berumah tangga
yang bermula dari minimnya persiapan dan pengetahuan tentang penikahan serta
keluarga. Jika proses penikahan ditempuh dengan cara yang baik dan benar, insya
Allah akan melahirkan keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah. Keluarga yang
penuh berkah. Keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera. Proses penikahan
yang baik dan benar inilah yang disebut wonderful Journey for a Marriage
Catatan Pembuka
“Wonderful Journeys adalah sebuah proses pernikahan yang
dilakukan dalam semangat menggapai ridha ilahi dan berharap mendapatkan surga dunia
(baiti jannati) dan surga akhirat, bahagia dunia dan bahagia akhirat. sukses
dunia dan sukses akhirat, serta selamat dunia dan selamat akhirat.
Jangan melakukan pernikahan tanpa persiapan, atau dengan
persiapan yang asal-asalan tanpa kematangan. Lakukan proses penyiapan diri yang
optimal, lakukan pemilihan calon yang benar dan bertanggung jawab.
Wonderful Journeys adalah sebuah proses pernikahan yang baik
dan benar, sesuai ajaran agama dan aturan negara. Prosesi menyiapkan diri dan
memilih calon pendamping hidup yang berlandaskan motivasi suci untuk melakukan
ibadah, melangkah secara baik dan benar sesuai tuntunan Kanjeng Nabi saw., hingga
akhirnya menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah.
Untuk mewujudkan Wonderful Journeys dalam upaya menuju
gerbang pernikahan, paling tidak kamu harus melalui beberapa langkah berikut
ini.
1. Bersungguh-sungguh Mempersiapkan Diri
2. Menentukan Batas Waktu Kesiapan: Kapan kamu akan Menikah?
3. Menjaga Kebaikan Diri Sepanjang Proses Menuju Pernikahan
4. Mencari Calon Suami atau Calon Istri
5. Memantapkan Hati, Tetapkan Pilihan Pendamping Hidupmu
6. Meminta Pendapat Pihak-pihak Terkait
7. Mengambil keputusan dengan Kemantapan Hati
Catatan Pertama: Memahami
Hakikat Pernikahan
Disebutkan tentang pernikahan yang hanya bertahan satu jam
saja. Mengapa mereka menikah, jika hanya untuk bercerai satu jam setelahnya?
Padahal mereka mengobral kata cinta setiap detiknya..
Jika pernikahan dilandasi dengan fondasi yang kokoh,
pastilah akan membuat rumah tangga yang terbentuk bertahan dan awet. Tidak akan
mudah goyah oleh terpaan angin dan badai, tidak akan mudah karam oleh
dahsyatnya gelombang. Keluarga akan mampu mengarungi samudra raya kehidupan
yang penuh godaan, rintangan, gangguan, dan tantangan
Oleh karena itu, ketika memasuki gerbang pernikahan, fondasi
yang harus dibangun adalah kesadaran ibadah. Motivasi untuk menunaikan amanah
Ketuhanan, niat suci untuk melaksanakan tuntunan Kanjeng Nabi, kehendak kuat
untuk membangun peradaban kemanusiaan yang berwibawa dan bermartabat. Tanpa
motivasi yang kuat seperti itu, akan memudahkan keluarga terhempas di tengah badai
dan gelombang. Mudah diterpa masalah dan tidak mampu bangkit setelah terjatuh.
Bagi yang sudah telanjur membentuk keluarga tanpa motivasi
ibadah yang kuat, tidak ada hal yang terlambat. Kamu bisa memulai dari titik
nol, yaitu membangun kesadaran ibadah itu sekarang. Karena awal itu penting,
namun lebih penting lagi menjaga selama prosesnya. Maka penting untuk menanam
motivasi sejak awal, dan yang lebih penting adalah menjaga kebaikan dalam
kehidupan keseharian. Maka, mulailah dari titik nol, dari sekarang. Bismillah.
Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar. Semoga bermanfaat